Abstrak
Latar Belakang: Resin akrilik polimerisasi panas merupakan bahan yang paling umum digunakan sebagai basis gigi tiruan. Namun, kelemahannya adalah daya serap air yang cukup tinggi dan ketidakstabilan dimensi jangka panjang. Upaya peningkatan sifat fisik bahan ini antara lain dilakukan melalui penambahan filler anorganik seperti Aluminium Oksida (Al₂O₃).
Tujuan: Mengetahui pengaruh penambahan Aluminium Oksida terhadap penyerapan air dan perubahan dimensi bahan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas.
Metode: Studi eksperimental laboratorik dengan rancangan post-test only control group. Sampel terdiri dari 20 spesimen yang dibagi menjadi 4 kelompok: kelompok kontrol (tanpa penambahan Al₂O₃) dan tiga kelompok perlakuan dengan penambahan Al₂O₃ 1%, 3%, dan 5% dari berat total resin. Pengujian penyerapan air dilakukan dengan metode immersi dalam air suling selama 7 hari pada suhu 37°C. Perubahan dimensi diukur menggunakan alat digital micrometer sebelum dan sesudah perendaman.
Hasil: Penambahan Al₂O₃ berpengaruh signifikan terhadap penurunan penyerapan air (p<0,05). Kelompok dengan penambahan 5% menunjukkan nilai penyerapan air terendah. Sementara itu, perubahan dimensi menunjukkan kecenderungan penurunan seiring peningkatan konsentrasi Al₂O₃, meskipun tidak semua signifikan secara statistik.
Kesimpulan: Penambahan Aluminium Oksida pada resin akrilik polimerisasi panas dapat menurunkan penyerapan air dan membantu menjaga stabilitas dimensi bahan basis gigi tiruan. Konsentrasi 5% menunjukkan hasil paling optimal.
Kata kunci: Aluminium Oksida, resin akrilik, penyerapan air, perubahan dimensi, gigi tiruan
Pendahuluan
Resin akrilik tipe polimerisasi panas telah lama digunakan sebagai bahan basis gigi tiruan karena kemudahan manipulasi, estetika yang baik, dan biaya yang relatif rendah. Namun, sifat higroskopis dan kecenderungan mengalami perubahan dimensi menjadi keterbatasan utama bahan ini.
Penambahan bahan penguat (filler) anorganik seperti Aluminium Oksida (Al₂O₃) bertujuan untuk meningkatkan sifat mekanik dan fisik resin akrilik. Al₂O₃ bersifat inert, stabil secara kimia, dan memiliki ketahanan tinggi terhadap kelembaban, sehingga potensial untuk mengurangi penyerapan air dan menjaga stabilitas dimensi bahan resin.
Metodologi
Penelitian dilakukan di laboratorium bahan kedokteran gigi. Resin akrilik (polymethyl methacrylate/PMMA) dipolimerisasi secara konvensional. Aluminium Oksida ditambahkan ke dalam bubuk resin dalam konsentrasi 1%, 3%, dan 5% berat. Spesimen berbentuk silinder dengan ukuran 50 mm × 10 mm.
- Penyerapan Air: Spesimen dikeringkan dalam desikator, ditimbang (massa kering), kemudian direndam dalam air suling 37°C selama 7 hari. Setelah itu, ditimbang kembali untuk menghitung penyerapan air (% berat).
- Perubahan Dimensi: Diameter spesimen diukur sebelum dan sesudah perendaman menggunakan digital micrometer.
Data dianalisis menggunakan ANOVA satu arah dan uji post hoc Tukey.
Hasil dan Pembahasan
Penambahan Aluminium Oksida menghasilkan tren penurunan penyerapan air:
Kelompok | Penyerapan Air (%) | Perubahan Dimensi (mm) |
---|---|---|
Kontrol (0%) | 1,12 ± 0,04 | 0,21 ± 0,03 |
1% Al₂O₃ | 0,96 ± 0,05 | 0,18 ± 0,02 |
3% Al₂O₃ | 0,80 ± 0,04 | 0,15 ± 0,02 |
5% Al₂O₃ | 0,64 ± 0,03 | 0,13 ± 0,01 |
Hasil uji ANOVA menunjukkan perbedaan signifikan pada penyerapan air antar kelompok (p<0,05). Semakin tinggi konsentrasi Al₂O₃, semakin rendah daya serap air resin. Ini disebabkan oleh pengisian celah matriks polimer oleh partikel Al₂O₃ yang menghambat penetrasi molekul air.
Pada perubahan dimensi, meskipun terdapat penurunan, hanya kelompok 5% yang menunjukkan perbedaan signifikan dibanding kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi optimal diperlukan untuk mencapai manfaat maksimal tanpa mengganggu sifat kerja bahan.
Kesimpulan
Penambahan Aluminium Oksida ke dalam resin akrilik polimerisasi panas berpengaruh terhadap penurunan penyerapan air dan kecenderungan penurunan perubahan dimensi. Konsentrasi 5% merupakan yang paling efektif dalam memperbaiki sifat fisik tersebut tanpa mengganggu integritas bahan.